KUKU SEHAT, KUKU TANPA KUTEKS

kukucantik

oleh :

Putu Budhi Sanjaya Putra, A.Md.Kep

Relawan Klinik Remaja KISARA PKBI Daerah Bali

****

Skarang temen2 lagi ikutan trend masang kuteks warna-warni di kuku. Apa ndak bahaya ya? Trus klo ada, gimana ngatasinnya? Thanxz buaangedd Kak klinik kisara.

Ayux Gianyar, +6281916114XXX

**** 

Setiap hari, ketika melakukan berbagai aktivitas tentu melibatkan semua anggota gerak, kedua tangan dan kaki termasuk bagian terkecilnya, yakni kuku. Kendati fungsinya terkesan kecil, kuku juga rentan mengalami masalah disetiap aktivitas yang dilakukan. Di sisi lain, kuku memerlukan cukup nutrisi untuk dapat tetap tumbuh normal.

Contoh aktivitas yang menimbulkan masalah pada kuku, misalnya kebiasaan buruk menggigit-gigit kuku yang menyebabkan kerusakan pada bantalan kuku (nail bed), kuku pun menjadi kotor dan kotoran bisa masuk ke dalam tubuh. Membuka benda-benda yang keras, seperti tutup botol dan menarik barang akan membuat kuku terluka atau patah. Apabila ada bakteri atau jamur yang masuk dari sela-sela kuku yang rusak tersebut akan menimbulkan infeksi dan kuku menjadi rapuh. Kontak dengan bahan-bahan iritan, seperti detergen dan cat kuku atau kuteks memungkinkan pula kuku menjadi lebih rapuh dan tampak kusam.

NAil health

MENGENAL KUKU  

Kuku merupakan bagian tambahan dari kulit yang berupa lempengan zat tanduk (keratin) yang mengandung banyak protein dan bertugas melindungi ujung jari-jari tangan dan kaki yang bertekstur lebih lembut, penuh dengan ujung-ujung saraf, dan mampu memperkuat daya sentuh. Di bawah kuku terdapat banyak pembuluh darah kapiler yang menimbulkan warna kemerahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian yang keras dari tubuh karena mengandung sedikit air.

Pertumbuhan kuku jari-jari tangan sekitar 0,5-1,5 milimeter per minggu, sedangkan pertumbuhan kuku pada jari-jari kaki empat kali lebih lambat. Pertumbuhan kuku dipengaruhi oleh nutrisi. Jika kekurangan gizi, pertumbuhan kuku menjadi lebih lambat dan rapuh. Kuku yang sehat akan terlihat kuat, kenyal, berwarna kemerahan, permukaan licin, melengkung, dan bersih tanpa lubang atau gelombang di bagian tepinya.

kutekan

BAHAYA KUTEKS

Sangat sering melihat seseorang menggunakan Kuteks sebagai wujud ekspresi seni, Nail Painting maupun Nail Art yang mampu memperindah penampilan, atau sekedar menyalurkan hobi. Umumnya terdapat tiga jenis zat kimia berbahaya yang dicampur ke dalam kuteks, yaitu tolueneformaldehyde, dan etil asetat. Pertama, Toluene sebagai pelarut yang memperkuat warna cat kuku sehingga terlihat lebih menarik. Toluene bisa memberi efek buruk berupa iritasi mata, pusing, mudah lupa, dan jika digunakan dalam jangka panjang mampu merusak sistem saraf.

Kemudian formaldehyde (formalin) sebagai pengawet sehingga cat kuku mampu bertahan lebih tahan lama. Formaldehyde berbahaya apabila terhirup uapnya yang secara langsung akan masuk ke paru-paru, berikatan dengan oksigen, dan beredar ke seluruh tubuh melalui darah. Formaldehyde akan menimbulkan keluhan iritasi pada lapisan mukosa hidung, mulut, dan tenggorokan, kerusakan kulit, sakit kepala, bahkan memicu terjadinya kanker hingga kematian jika terhirup secara berlebihan.

Terakhir, pelarut etil asetat yang berfungsi sebagai pengering dan penguat cat kuku. Etil Asetat mampu menembus kulit dan terhirup gasnya. Jika terpapar dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru, jantung, hati, dan ginjal. Penggunaan etil asetat dilarang pada ibu hamil dan menyusui karena mampu menembus ari-ari yang menganggu perkembangan janin dan pertumbuhan bayi.

TIPS KUKU SEHAT

Walau terdapat zat-zat kimia berbahaya yang terkandung pada cat kuku, bukan berarti tidak boleh menggunakan cat kuku sama sekali. Ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif kuteks, misalnya menggunakan cat kuku pada saat tertentu saja dan segera membersihkannya bila keperluan tersebut telah usai sehingga kuku dapat bernafas dan tidak mudah rapuh.

Gunakan cat kuku dengan kadar formaldehyde yang rendah. Kadar formalin yang tinggi akan membuat lapisan kuku menjadi tebal, cat kuku bertahan lebih lama, kuku tidak mampu bernafas dan menjadi kusam. Berikan waktu kuku untuk bebas dari kuteks dan memberi kesempatan kuku tumbuh kembali menggantikan lapisan yang telah kusam dan rapuh. Untuk mempercepat pemulihan, potong pendek kuku dan oleskan krim yang mengandung vitamin maupun pelembab agar kuku tetap sehat.

Setiap orang tentu mendambakan kuku yang sehat, cantik, indah, dan enak dipandang. Tidak harus menjalani metode perawatan kuku yang mahal, cukup menjaga kebersihan kuku, seperti rajin mencuci tangan, memotong kuku 1-2 kali sebulan, mengkonsumsi makanan dan minuman dengan gizi yang cukup dan seimbang, dan tidak menggunakan kuku untuk mengerjakan sesuatu yang berisiko merusak kuku, seperti membuka tutup kaleng dan lainnya.

Berpikir bijak sebelum menggunakan pewarna kuku agar terhindar dari berbagai efek buruk yang ada. Jangan sampai menjadi korban sia-sia dari gaya hidup masa kini yang cenderung mementingkan penampilan. Lebih baik mempertahankan warna alami atau asli sebagai tanda kuku-kuku yang sehat.

Kalau masih membutuhkan informasi tentang kuku atau layanan kesehatan umum lainnya. Silakan kunjungi Klinik Remaja KISARA, Jalan Gatot Subroto IV nomor 6, Gedung PKBI Daerah Bali lantai-1. Sebagai unit dari program KISARA (Kita Sayang Remaja) yang ramah remaja dan membuka layanan setiap hari Senin hingga Jumat pada Pukul 09.00-15.00 WITA atau hubungi telepon (0361)-430200.PRAM

rawat kuku

 ****

 

 

 

2 Responses

  1. Thankz ya,,, tulisannya jadi lebih menarik,,,

  2. terima kasih atas informasinya sangat bermanfaat

Leave a reply to dhi^007 Cancel reply