Pengaruh Negatif Iklan TV dan Radio Terhadap Perilaku Anak

Dewasa ini peradaban manusia mengalami perkembangan yang pesat, dari kebudayaan awal yang bersifat konvensional dan alamiah menuju kearah modernisasi di berbagai aspek kehidupan. Seiring dengan itu yang paling terasa kemajuannya adalah pada lingkup dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).  Para ahli dan kaum terpelajar dengan giat mereka saling berlomba dan bersaing menciptakan, mengolah dan menemukan berbagai alat, bahan maupun teknik yang dapat membantu mempermudah kehidupan manusia saat ini. Salah satu bentuk kemajuan di bidang teknologi yang menonjol adalah perkembangan media komunikasi dan informasi terutama melalui tercipnya Televisi (TV) dan radio, yang begitu besar pengaruhnya terhadap perkembangan peradaban manusia.

Sebagai media komunikasi dan informasi yang utama hingga saat ini, TV dan radio seolah-olah mampu menghilangkan jarak pemisah yang ada, sehingga hampir tidak ada lagi perbedaan dan ketidakjelasan didunia ini. Banyak juga segi positif lain yang bisa kita dapat dari keberadaan TV dan radio, misalnya sebagai media rekreasi. Dengan memiliki TV dan radio, kita pun dapat mencapai keseimbangan hidup baik dari segi sosial dan etika. Melalui penyampaian program-program acara dan siaran berisi edukasi dan entertainment (Edutainment) yang berkualitas, maka diharapkan sistem transfer informasi dapat berjalan baik.

Akan tetapi karena begitu besarnya peran dan daya pikat yang timbul dari keberadaan TV dan radio, akhirnya juga menimbulkan pengaruh buruk dalam kehidupan apabila disalahfungsikan. Hal tersebut berasal dari berbagai aspek TV dan radio sendiri, misalnya pengaruh efek sinar, gerak, dan suara yang dihasilkan dan efek jenis, kuantitas, dan kualitas siaran ataupun program yang ditampilkan. Kesemuanya itu memberikan pengaruh yang kompleks baik sisi psikologis, kehidupan sosial dan kesehatan jasmani masing-masing individu.

Salah satu contoh efek negatif yang muncul di TV dan radio adalah acara atau iklan yang terlihat lebih mementingkan sisi komersial semata tanpa memikirkan sisi edukasinya. Pada hakekatnya, iklan pada TV dan radio tersebut dibuat dan disampaikan sebagai media promosi dari suatu produk dan pelayanan sebagai wujud hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebenarnya, media promosi itu sendiri adalah alat untuk promosi yang berisi pemaparan secara faktual, logis dan realistis.

Tetapi faktanya sekarang ini, banyak terjadi penyalahgunaan yang terjadi dalam dunia pariwara. Dengan menghalalkan segala cara iklan-iklan pada TV dan radio dibuat dan disampaikan secara berlebihan dan tidak jujur, menyesatkan, jauh dari hakekat peranan iklan sebenarnya. Tampilan iklan-iklan terkesan hanya memunculkan sisi kelebihan untuk menjaring keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) dan menutupi kenyataan keburukan dari suatu produk yang sebenarnya ada (non konsumen oriented) pada sisi lainnya.

Keluarga sebagai pemirsa dan obyek dari TV dan radio merupakan santapan empuk penyalahgunaan iklan tersebut, terutama pada anak-anak dengan pengaruh yang sangat besar karena mereka masih dalam proses perkembangan kognitif dan mental-jasmani. Menurut penelitian, rata-rata anak tertarik menonton info komersiil tersebut disebabkan mereka mudah dipengaruhi oleh komunikasi yang bersifat satu arah, yaitu oleh ucapan, dari janji dan gambar menarikyang disampaikan. Hal ini kontras dibandingkan orang dewasa yang lebih memilih memindahkan channel, rehat sementara atau tidak memperhatikan sama sekali sampai info komersial itu selesai.

Selain itu, pengaruh buruk iklan yang salah adalah anak-anak lebih cenderung berpikir instant. Dalam arti, segala sesuatu kebutuhan dipikirkan oleh anak dapat dengan mudah mereka miliki atau ketahui, tanpa ada usaha untuk mendapatkannya. Kemudian anak-anak juga masih menghadapi kesulitan dalam membedakan antara fantasi dan kenyataan, contoh kongkrit pada iklan yang berisi khayalan aksi heroik, maka secara langsung merangsang mereka untuk meniru tanpa berpikir panjang efek buruk yang sudah menanti. Bahkan lebih ekstrim lagi, iklan TV dan radio dapat dianggap sebagai panutan, bukan orang tua mereka masing-masing. Akibat lebih jauh yang dominan yang timbul adalah pada perkembangan kejiwaan anak yang terganggu, terutama perilaku yang berubah menjadi lebih agresif, non kooperatif dan penurunan intelektualitas.

Oleh karena itu, diperlukan antisipasi dini terutama dari dalam keluarga (orang tua). Meskipun iklan maupun acara TV dan radio mengandung unsur negatif, tetapi juga memiliki esensi positif didalamnya sebagai bagian kecil dari keseimbangan hidup anak-anak. Disinilah peran sentral para orang tua untuk mengarahkan dan memberikan bimbingan untuk membentuk persepsi yang benar terhadap suatu iklan.

Yang terpenting pula adalah memberikan waktu yang cukup kepada anak-anak untuk bermain dan lebih bersosialisasi dengan teman-teman sepermainannya, punya waktu luang yang cukup untuk membaca cerita dan istirahat atau tidur, serta punya waktu untuk berekreasi dan menikmati makna arti kehangatan sebuah keluarga. Pada akhirnya secara aktif memberikan stimulus suasana yang menyenangkan diantaranya dengan permainan-permainan yang sehat yang membantu perkembangan otak dan nutrisi yang cukup, karena secara umum anak lebih senang belajar dengan melakukan berbagai hal baik sendiri maupun berkelompok. Jadi bukan terus-menerus membiarkan kebiasaan mereka menonton TV dan menyimak radio terlalu lama, terutama  fantasi dari acara dan iklan yang ditampilkan.

********

*Artikel Umum dan Disarikan dari Berbagai Sumber

Leave a comment